Bismillah, wabillah, walhamdulillah
Allohumma sholli ‘alaa habibina Muhammad wa ‘alaa
aali sayyidinaa Muhammad
EFL teacher at
Islamic university (1)
Imaginary Dialogue (dia, lo, dan gue)
Syahdan, berdoa sebelum makan tidak akan merubah rasa makanan. Berdoa hanya
penghela yang menyadarkan kita bahwa Allah lah yang telah menganugerahkan kita
makanan. Sebagai ekspresi syukur, kita menggunakan tenaga yang dihasilkan dari
makanan tersebut untuk beribadah, melalui beragam cara, kepada Allah.
Ada yang belajar tanpa mengawalinya dengan bismillahirrohmaanirrohim. Kalau
pun dia pintar, dia tidak menyadari bahwa ilmu yang diperolehnya adalah
anugerah dari Allah. Tidak dia ketahui makna firman Allah: subhaanaka laa ‘ilma lanaa illa maa ‘allamtanaa. Boleh jadi
kepintarannya mendatangkan manfaat bagi orang banyak, tetapi ia telah
kehilangan dimensi spiritual dari kemanfaatannya tersebut.
Ilmu melapangkan
jalan yang kita tempuh, dan iman memberikan arah tujuan yang mesti ditempuh.
Language pedagogy adalah ilmu yang kita geluti selama ini. Kita
pelajari ragam approaches, methods,
strategies, dan techniques. Yes,
itu semua mempermudah kita mengajarkan EFL. Ditambah dengan riset-riset tentang
EFL yang kita lakukan, semakin lapang lah jalan kita menuju a professional EFL teacher. Is that all? Tentu
saja tidak. Kita butuh Islamic faith sebagai
penyuluh arah yang tepat, arah yang di-ridhoi Allah.
EFL teachers at Islamic university harus belajar filsafat pendidikan Islam,
perlu mendalami ontological,
epistemological, and axiological aspects of Islamic education and tradition.
Tanpa pegetahuan tentang poin tersebut, kita ibarat orang yang makan makanan
lezat tanpa membaca doa makan. Kita tetap saja kenyang dan bahagia, tapi
kehilangan berkah.
Inilah kesadaran
awal tentang ‘ruh al mudarris’. Dari seorang kolega alumni pesantren, saya
pernah mendengar: at-thariqatu ahammu min
al-maddah, wa al-ustadzu ahammu min at-thariqah, wa ruuh al-ustadzu ahammu min
kulli haal.
A good learning materials is
certainly important, but teaching method is more important. A teacher is more
important than the teaching method. Nevertheless, the teacher’s spiritual insight
is the most important thing. Tidaklah mengherankan bahwa salah satu tugas utama dari a moslem teacher
(whatever the subject s/he teaches) adalah to
remind his/her moslem learners bahwa Allah
is the ultimate goal of the knowledge pursuit.
Allah knows best
'alan nabiyi sholawaat
Metro, 12 Rabi
al-awwal 1439